LANGKAH PERTAMA DALAM MEMULAI USAHA BUDIDAYA LOBSTER AIR TAWAR
BY :
Arijal qowam
MENYIAPKAN TEMPAT BUDIDAYA
Habitat asli Lobster Air Tawar adalah di sungai dan di rawa-rawa serta danau. namun dalam usaha pembudidayaan lobster air tawar ini bisa menggunakan. Media yang dapat di gunakan untuk
budidaya lobster air tawar ini sangat bervariasi. Pada umumnya Lobster
Air Tawar dibudidayakan secara extensif pada kolam tanah. Media lain yang sering digunakan adalah
kolam semen atau kolam fiber (Tank). Kolam semen dan kolam fiber ini
banyak digunakan untukmembesarkan burayak sampai berat sekitar 5 cm.
MEMPERSIAPKAN INDUKAN ( SELEKSI CALON INDUKAN)
Seleksi
induk dilakukan dengan melihat tanda-tanda tubuh. Induk jantan yang
matang kelamin dicirikan dengan genital pore berbentuk seperti selang
kecil (petashma) yang terletak pada tangkai kaki jalan kelima, carapace
(kepala) lebih besar dari abdomen (badan), warna lebih cerah dari induk yang belum matang atau induk betina.
Sedangkan induk betina dicirikan dengan genital pore (thelycum) seperti
lubang antara kaki jalan kedua dan ketiga, carapace lebih kecil dari
abdomen dan warna tubuh lebih kusam ari induk jantan atau sama dengan
induk jantan yang belum matang. Pada umumnya ukuran tubuh dan capit
jantan lebih besar dari betina.
PROSES PEMIJAHAN LOBSTER
|
ADEGAN BERBAHYA JANGAN DITIRU...!!! |
Pemijahan
dilakukan dalam bak fibre atau bak beton. Caranya, siapkan bak fibre
glass atau bak beton berukuran panjang 2 m, lebar 1 m dan tinggi 1 m;
keringkan selama 3 – 5 hari; isi air setinggi 30 – 35 cm; masukan
pelindung berupa potongan pipa paralon berdiameter 4 inchi dengan
panjang 15 - 20 cm; tebar induk sebanyak 10 – 15 ekor/m2 tebar 5 ekor
induk betina; tebar 3 ekor induk jantan; beri 2 – 4 butit pelet udang
setiap hari; (jantan dan betina terpisah); beri pakan setiap hari berupa
pelet udang dengan diameter 1 mm dan panjang 3 mm sebanyak 2 – 4 butir/
ekor; pemeliharaan induk dilakukan selama 2 – 3 minggu dan setiap tiga
hari air diganti ½ bagiannya.
Seleksi induk yang memijah
Seleksi induk yang sudah memijah dilakukan dengan melihat tanda-tanda
tubuh. Caranya, keringkan bak hingga ketinggian 6 cm; tangkap
induk-induk betina yang sudah berisi telur berwarna kuning tua atau
coklat; masukan ke dalam waskom besar yang diberi aerasi; lakukan
seleksi ulang agar mendapatkan induk yang betul-betul matang gonad;
masukan ke dalam waskom lain. Catatan : jangan menangkan dengan sekup
net, karena bisa menyebabkan induk kaget dan telurnya jatuh. Tangkap
dengan kedua tangan, satu untuk memegang kepala satu lagi untuk memegang
ekor.
Pengeraman telur dan penetasan
Pengeraman telur dilakukan di akuarium. Caranya : siapkan sebuah
akuarium ukuran panjang 60 cm, lebar 40 cm dan tinggi 40 cm; keringkan
selama 2 hari; isi air setinggi 30 cm; pasang dua buah titik aerasi dan
hidupkan selama pengeraman; masukan 1 ekor induk yang sudah bertelur;
beri 2 – 4 butir pelet udang setiap hari; ganti air ½ bagiannya setpa
tiga hari sekali.
Perontokan telur
Perontokan telur dilakukan setelah masa pengeraman berlangsung selama
40 – 42 hari. Caranya, surutkan air hingga 20 cm, tangkap induk dengan
sekup net dan angkat ke atas akuarium, tangkap induk dengan tangan,
celupkan induk ke dalam air akuarium itu berkali-kali hingga larva dalam
tubuh habis; kembalikan induk ke tempat pemeliharaan; isi air akuarium
tadi hingga mencapai ketinggian semula; biarkan selama seminggu.
Pemeliharaan larva.
Pemeliharaan dilakukan dalam bak fibre atau bak beton. Caranya, siapkan
bak fibre glass atau bak beton berukuran panjang 2 m, lebar 1 m dan
tinggi 1 m; keringkan selama 3 – 5 hari; isi air setinggi 30 – 35 cm;
masukan pelindung berupa potongan pipa paralon berdiameter 4 inchi
dengan panjang 15 - 20 cm; tangkap larva dari akuarium perontokan,
masukan ke dalam baskom; hitung jumlahnya; tebar 350 ekor larva/m2; beri
100 gram tepung pelet/1.000 ekoer larva; lakukan panen sebulan
kemudian.
PEMBESARAN BIBIT LOBSTER
Pembesaran
lobster air tawar dilakukan di kolam tanah. Caranya : siapkan sebuah
kolam ukuran 200 m2; perbaiki seluruh bagiannya; tebarkan 4 karung
kotoran ayam atau puyuh; isi air setinggi 40 - 60 cm dan rendam selama 5
hari; masukan 6.000 ekor benih hasil seleksi dari pendederan III; beri
pakan 3 persen setiap hari, 3 kg di awal pemeliharaan dan bertambah
terus sesuai dengan berat ikan; alirkan air secara kontinyu; lakukan
panen setelah 3 bulan. Sebuah kolam dapat menghasilkan konsumsi beukuran
20 – 30 gram 80 – 100 kg.
PANEN DAN PASCA PANEN LOBSTER AIR TAWAR
Proses akhir dari setiap siklus produksi budidaya lobster air tawar adalah tahap pasca panen.Ada 3 proses yang menjadi bagian dari tahap pasca panen ini, diantaranya adalah proses sorting, proses salt dipping dan yang terakhir adalah proses purging.Berikut ini adalah penjelasan mengenai masing–masing proses pasca panen lobster air tawar tersebut di atas :
- Sorting
Adalah kegiatan pemilahan yang dilakukan terhadap lobster air tawar berdasarkan kepada parameter tertentu, seperti : kelengkapan organ tubuh, kebersihan tubuh, kesehatan, jenis kelamin dan yang terakhir adalah ukuran (panjang dan berat). Alat bantu kerja yang umum digunakan pada tahap ini adalah grading bar, penggaris dan timbangan.
- Salt dippingAdalah kegiatan pembersihan lobster air tawar
dari berbagai macam bakteri eksternal yang menempel di tubuh luar
lobster air tawar. Yang dilakukan adalah mencelupkan lobster air tawar
ke dalam air (liter) garam tanpa yodium dengan dosis tertentu (ppm) dan
dalam jangka waktu tertentu (detik). Alat bantu kerja yang umum
digunakan pada tahap ini adalah ember, jaring ikan, sendok teh, penghitung waktu (jam atau stopwatch) dan timbangan.
- PurgingAdalah
kegiatan pembersihan lobster air tawar dari berbagai macam kotoran
eksternal (lumpur) maupun internal. Dalam waktu bersamaan, lobster
dipuasakan selama beberapa (1 – 2) hari. Tindakan ini harus dilakukan
terutama apabila wadah pemeliharaan yang digunakan berupa kolam tanah.
Pada
umumnya, lobster air tawar yang diperjualbelikan di Indonesia adalah
lobster air tawar yang masih dalam keadaan hidup (minimal ketika lobster
air tawar diterima oleh pihak pembeli).